Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

4 Tips Bisnis Cara Memasarkan Barang ke Luar Negeri

 

Bisnis yang bisa go internasional bisa dikatakan memiliki prospek yang cerah, Apalagi di era digital saat ini para pelaku UMKM rumahan bisa lebih leluasa mengembangkan produk yang dijual.

Lalu bagaimana langkah atau upaya yang harus dilakukan? Bagaimana cara memasarkan atau menjual barang ke luar negeri? Gimana cara ekspor barang ? 

UMKM biasanya ingin memasarkan produknya ke luar negeri (Pasar Global) supaya mendapatkan untung yang lebih besar. Istilah ini disebut juga usaha eksportir. Namun khusus pada produk atau barang yang di pasarkan ke manca negara.

Banyak pelaku UMKM Indonesia sudah menjual barang nya ke luar negeri dengan keuntungan yang tinggi. Nah berikut ini 4 tips agar bisa menjual barang ke luar negeri.

1. Cari informasi

Pertama, kamu harus mencari tahu caranya supaya kamu bisa go global. Ikuti berbagai pelatihan ekspor supaya kamu bisa segera memasarkan produk kamu ke pasar internasional.

2. Jual produk andalan

Langkah kedua, miliki produk yang dijagokan. Biasanya orang akan memilih untuk mengembangkan produk andalan supaya ada perbaikan dari sisi kualitas.

3. Ikut komunitas

Saat ini sudah banyak jaringan komunitas yang membantu UMKM atau anggotanya untuk berkembang. Komunitas ini bisa diperoleh lewat kanal kementerian hingga perusahaan BUMN.

4. Ikut Seminar Ekspor

Mengikuti workshop seminar ekspor untuk pelaku UKM yang ingin memasarkan produknya ke luar itu cukup penting supaya memahami secara jelas tentang pengembangan usaha.

Contoh Produk UMKM Ekspor yang Paling Laris

Banyak sekali produk UMKM Indonesia diminati di luar negeri. Bukan hanya dari segi keunikan, tapi kualitas bahan juga terjamin. Jika kamu ingin memasarkan produk ke luar negeri sebaiknya pilih beberapa produk yang paling potensial, Khususnya bagi pelaku UMKM. Kamu bisa pilih beberapa pilihan produk berikut ini
  • Handycraft
  • Benda Seni
  • Rempah-rempah
  • Perabotan Unik
Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang kaya dengan orang-orang berjiwa seni. Tidak heran jika banyak produk kerajinan hasil karya tangan warga Indonesia yang sudah mendunia. Keunikan dari bentuk dan pola menjadi daya tarik sendiri.

Untuk memenuhi permintaan pasar, maka bisa dimulai dengan membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan alam. Pelaku usaha dapat menggunakan bambu, rotan, atau eceng gondok yang tidak membutuhkan modal besar. Semua bahan baku itu ketersediaannya cukup melimpah.

Bahan-bahan murah tersebut selanjutnya disulap menjadi produk yang memiliki nilai jual (estetika-nya tinggi). Contohnya membuat boneka jahit, lampion, tas, dan pernak-pernik lainnya. Kerajinan tangan mempunyai keunikan tersendiri sehingga memiliki harga jual yang bagus (tidak sama dengan produk hasil pabrik).

TIPS SUKSES UMKM DALAM USAHA EKSPOR

Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memberikan kiat untuk sukses menjalankan usaha mereka, bahkan hingga mampu melakukan ekspor.

Hal ini terungkap dalam diskusi Kajian Ekonomi Series-4 yang diadakan oleh Yayasan Indonesia Setara, Selasa (26/4).

Dalam diskusi webminar tersebut ada lima narasumber yang menjadi pembicara yakni Founder & CEO SMEsHub (Small-Medium Enterprises Hub) Indonesia Lutpi Ginanjar, Musisi D'Masiv Rian Ekky Pradipta.

Selain itu adapula tiga pelaku UMKM yakni pengusaha furnitur kayu M Ramdhan, petani dan eksportir jahe Hendrik Mubarok, serta mahasiswa dan eksportir produk UMKM Afif Nur Faqih.

Lutpi Ginanjar memberikan penjelasan terkait upaya yang dilakukan pihaknya untuk membantu perkembangan sektor UMKM untuk terus berkembang dan bertumbuh.

"Kita memberikan akses bagi para pelaku UMKM pemula agar produk mereka bisa menembus pasar ekspor. Kami memiliki mitra jejaring ekspor di 35 negara dan juga dalam proses ekspor sudah mengikuti sistem di Bea Cukai," kata Lutpi.

Dia juga memberikan akses bagi sejumlah mahasiswa untuk berlatih menjadi influencer dengan berbagai kreasi konten dalam mempromosikan berbagai produk UMKM.

"Kita buat inkubator promosi produk UMKM. Kuncinya dalam sukses berusaha adalah seorang pelaku usaha harus memahami kebutuhan pasar. Kita harus bisa menjadi solusi dari sebuah masalah atau kebutuhan pasar, bisnis seperti ini yang sustainable," ucap Lutpi.

Lebih lanjut dia menyebutkan dalam melakukan ekspor sebuah produk pihaknya melakukan terlebih dahulu riset di lokasi negara ekspor apakah sesuai dengan kebutuhan market.

Eksportir Jahe asal Garut Selatan, Hendrik Mubarok, menyebutkan usahanya terus berkembang sejak masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu seiring dengan kebutuhan masyarakat akan jahe.

"Kita berupaya memenuhi kebutuhan pasar internasional. Saya melihat kuantitas dan kualitas yang diminta. Dengan berkolaborasi bersama mereka yang sudah expert dalam bidang ekspor mempermudah saya menjalin relasi, jaringan hingga ke luar negeri dan peluang usaha lebih banyak," kata Hendrik Mubarok.

Ryan D'Masiv dalam kesempatan itu sebelum menyanyikan lagu populer 'Jangan Menyerah' juga mendorong agar pelaku usaha selalu berpikir optimis dalam berbagai rintangan yang dihadapi.

"Dalam menaikan level mimpi kita mencapai kesuksesan, jangan pernah menganggap remeh ucapan dan pikiran. Jika kita selalu

berpikir dan berucap positif maka usaha kita akan semakin berkembang," kata Ryan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno memberikan sejumlah tips agar anak muda yang menggeluti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki daya saing global.

Pertama berani mengambil risiko, rajin berinovasi dengan ide-ide baru yaitu ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), mencoba berkolaborasi dengan berbagai pihak, menjaga relasi (silaturahim). “Serta yang terpenting adalah kejujuran," ujar Sandiaga Uno.

Kejujuran kata, Sandiaga Uno, akan membuat usaha atau bisnis pelaku UMKM laris dan berkah. "Pada Ramadhan yang suci dan penuh berkah ini, saya berdoa dan berharap semoga ikhtiar kawan-kawan membawa berkah untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dan memberdayakan UMKM yang turut berkontribusi dalam upaya kebangkitan ekonomi nasional," kata dia.