500 Contoh Pantun Penutup Acara Pidato MC Seminar lengkap
Menutup acara resmi menggunakan pantun memiliki makna tersendiri. Bahkan di masyarakat kita tidak asing dengan pantun penutup. Pantun penutup acara bisa menjadi pilihan menarik yang dapat digunakan dalam penutup sebuah acara resmi maupun non- resmi.
Tak bisa dipungkiri, hingga saat ini budaya Melayu sudah mengakar di Nusantara. Berpantun masih memiliki kharisma sebagai pesan syair penuh makna tersirat yang diungkapkan oleh seseorang untuk khalayak umum.
Banyak orang yang memakai pantun untuk menutup sebuah acara dalam mengakhiri pidato, MC atau mengakhiri kata sambutan pada sebuah acara. Nah berikut Contoh pantun Melayu penutup acara resmi.
PANTUN PENUTUP ACARA
Jalan jalan ke Sungai Musi
Makan pempek ikan Tenggiri
Cukup sekian dari Kami
Lebih dan Kurang harap Dimaklumi
Pergi ke danau memancing ikan
Perginya bersama kawan
Cukup disini saya sambutan
Terima kasih telah memperhatikan
Menanam padi selalu di sawah
Meski ada banyak hamanya
Andai ada tutur kata yang salah
Mohon maaf yang sebesar-besarnya
Makan sore dengan ketan
Sambil duduk dibawah pohon jati
Kalau ada kesalahan dalam ucapan
Mohon tidak dimasukkan hati
Menanam jagung berbuah Durian
Tiap hari selalu disiram
Karena telah selesai sambutan
Saya akhiri dengan salam
Pindang Kakap Gurame bakar
Dimakan petang Bersama Akum
Terima kasih sudi mendengar
Akhir kata Wassalamualaikum
PANTUN PENUTUP PIDATO
Jalan-jalan ke Sungai Musi
Jangan Lupa beli Ikan Tenggiri
Saya akhiri pidato ini
Lain kali kita sambung lagi
Burung cantik burung Cendrawasih
Tertangkap mata ada di dahan
Cukup sekian terima kasih
Mohon maaf atas kesalahan
Jalan-jalan ke Muara Dua
Mampir sejenak di Baturaja
Jika ada salah ungkapan kata
Mohon maaf sebesar-besar nya
Pergi ke Baturaja naik Bis
Perginya seorang diri
Karena sambutan sudah habis
Saya pamit undur diri
Danau Toba Sumatra Utara
Hulu nya di Sungai Musi
Apabila ada salah tutur bicara
Mohon maaf seikhlas hati
Hari ini memotong kuku
Tak sengaja tergores luka
Maafkan kesalahan tutur kataku
Karena aku hanya manusia biasa
Ban pecah tertusuk paku
Tepat di depan rumah bu Ningsih
Sampai disini pidato ku
Cukup sekian dan terima kasih
Anak Gembala pandai bersulap,
Sulap dimainkan di tengah hari,
Salam penutup tak terjawab,
Kuulangi sekali lagi,
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Pisau diasah pagi-pagi,
Bawa ke kebun untuk membabat,
Berakhir sudah pidatoku ini,
Semoga bisa memberi manfaat.
Bunga bangkai si Rafflesia Arnoldi,
Baunya sungguh busuk sekali,
Pidato pendidikan sampai disini,
Semoga kelak berjumpa lagi.
Pak Mamat punya burung Kenari,
Burung dijemur hingga siang,
Pembicaraan berakhir sampai disini,
Salah dan janggal mohon maafkan.
Bayi merangkak di atas tanah,
Merangkak hingga ke belakang rumah,
Semoga pidato ini jadi berkah,
Untuk lentera di alam barzah.
Karena godaan si tampan rupa,
Maka terayu putri mahkota,
Mohon maaf atas segala kata,
Yang mungkin mengusik lautan jiwa.
Bertengkar tak ada guna,
Menang jadi abu kalah jadi arang,
Jangan malu untuk bertanya,
Saya tidak memakan orang.
Putih-putih bunga melati,
Harum mewangi di pagi hari,
Pidato saya cukup disini,
Jika rindu harap hubungi.
Bawa pinangan ke penghulu,
Hadiahkan dia sebungkus roti,
Maaf jika aku malu-malu,
Di depan ada pujaan hati.
Di China ada pendeta,
Berpidato tak henti cakap,
Semua sibuk entah mengapa,
Sehingga salam penutup tak terjawab.
Bertamasya ke penangkaran,
Melihat tiga anak buaya,
Jika ada yang ingin ditanyakan,
Silakan, sebelum saya lupa materinya.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Singgah sebentar membeli kuaci,
Pidato saya sampai disini,
Lain waktu kita sambung lagi.
Sungguh enak sayur buncis,
Dipulam bulat si buah pete,
Kututup pidato waktu sudah habis,
Bapak Kepala sudah mengode.
Jari telunjuk untuk menunjuk,
Cincin kawin di jari manis,
Kulihat teman-teman sudah ngantuk,
Tenang saja, pidatonya sudah habis.
Ke pulau seberang membawa barang,
Subuh hari berangkat berlayar,
Kalo pidatoku kurang panjang,
Silakan undang lagi, tapi bayar.
PANTUN PENUTUP MC
1. Tidur nyenyak di atas ranjang
Air mengalir di kolam ikan
Acara saya memang panjang
Walau panjang tapi menyenangkan
2. Hari panas jalan membelah
Hutan rimba tempat si rusa
Maafkan sata kalau ada salah
Ya, namanya juga manusia
3. Untuk apa jadi bujang
Hidup sepi sendiri saja
Ingin hati ceramah panjang
Apa daya masih ada acara
4. Angin berembus berkelana
Hujan indah rintik-rintiknya
Tidak ada yang sempurna
Mohon saran kritiknya
5. Bunga mawar di pekarangan
Tumbuh cepat segera besar
Saya masih banyak kekurangan
Maklum, masih tahap belajar
6. Petik jeruk dapat lima
Cuci dulu supaya bersih
Acara yang dibawakan tidaklah lama
Cukup sekian terima kasih
7. Sungguh indah pulau Jawa
Singapura kotanya rapih
Semoga manfaat untuk semua
saya undur dan terima kasih
Tak bisa dipungkiri, hingga saat ini budaya Melayu sudah mengakar di Nusantara. Berpantun masih memiliki kharisma sebagai pesan syair penuh makna tersirat yang diungkapkan oleh seseorang untuk khalayak umum.
Banyak orang yang memakai pantun untuk menutup sebuah acara dalam mengakhiri pidato, MC atau mengakhiri kata sambutan pada sebuah acara. Nah berikut Contoh pantun Melayu penutup acara resmi.
PANTUN PENUTUP ACARA
Jalan jalan ke Sungai Musi
Makan pempek ikan Tenggiri
Cukup sekian dari Kami
Lebih dan Kurang harap Dimaklumi
Pergi ke danau memancing ikan
Perginya bersama kawan
Cukup disini saya sambutan
Terima kasih telah memperhatikan
Menanam padi selalu di sawah
Meski ada banyak hamanya
Andai ada tutur kata yang salah
Mohon maaf yang sebesar-besarnya
Makan sore dengan ketan
Sambil duduk dibawah pohon jati
Kalau ada kesalahan dalam ucapan
Mohon tidak dimasukkan hati
Menanam jagung berbuah Durian
Tiap hari selalu disiram
Karena telah selesai sambutan
Saya akhiri dengan salam
Pindang Kakap Gurame bakar
Dimakan petang Bersama Akum
Terima kasih sudi mendengar
Akhir kata Wassalamualaikum
PANTUN PENUTUP PIDATO
Jalan-jalan ke Sungai Musi
Jangan Lupa beli Ikan Tenggiri
Saya akhiri pidato ini
Lain kali kita sambung lagi
Burung cantik burung Cendrawasih
Tertangkap mata ada di dahan
Cukup sekian terima kasih
Mohon maaf atas kesalahan
Jalan-jalan ke Muara Dua
Mampir sejenak di Baturaja
Jika ada salah ungkapan kata
Mohon maaf sebesar-besar nya
Pergi ke Baturaja naik Bis
Perginya seorang diri
Karena sambutan sudah habis
Saya pamit undur diri
Danau Toba Sumatra Utara
Hulu nya di Sungai Musi
Apabila ada salah tutur bicara
Mohon maaf seikhlas hati
Hari ini memotong kuku
Tak sengaja tergores luka
Maafkan kesalahan tutur kataku
Karena aku hanya manusia biasa
Ban pecah tertusuk paku
Tepat di depan rumah bu Ningsih
Sampai disini pidato ku
Cukup sekian dan terima kasih
Anak Gembala pandai bersulap,
Sulap dimainkan di tengah hari,
Salam penutup tak terjawab,
Kuulangi sekali lagi,
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Pisau diasah pagi-pagi,
Bawa ke kebun untuk membabat,
Berakhir sudah pidatoku ini,
Semoga bisa memberi manfaat.
Bunga bangkai si Rafflesia Arnoldi,
Baunya sungguh busuk sekali,
Pidato pendidikan sampai disini,
Semoga kelak berjumpa lagi.
Pak Mamat punya burung Kenari,
Burung dijemur hingga siang,
Pembicaraan berakhir sampai disini,
Salah dan janggal mohon maafkan.
Bayi merangkak di atas tanah,
Merangkak hingga ke belakang rumah,
Semoga pidato ini jadi berkah,
Untuk lentera di alam barzah.
Karena godaan si tampan rupa,
Maka terayu putri mahkota,
Mohon maaf atas segala kata,
Yang mungkin mengusik lautan jiwa.
Bertengkar tak ada guna,
Menang jadi abu kalah jadi arang,
Jangan malu untuk bertanya,
Saya tidak memakan orang.
Putih-putih bunga melati,
Harum mewangi di pagi hari,
Pidato saya cukup disini,
Jika rindu harap hubungi.
Bawa pinangan ke penghulu,
Hadiahkan dia sebungkus roti,
Maaf jika aku malu-malu,
Di depan ada pujaan hati.
Di China ada pendeta,
Berpidato tak henti cakap,
Semua sibuk entah mengapa,
Sehingga salam penutup tak terjawab.
Bertamasya ke penangkaran,
Melihat tiga anak buaya,
Jika ada yang ingin ditanyakan,
Silakan, sebelum saya lupa materinya.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Singgah sebentar membeli kuaci,
Pidato saya sampai disini,
Lain waktu kita sambung lagi.
Sungguh enak sayur buncis,
Dipulam bulat si buah pete,
Kututup pidato waktu sudah habis,
Bapak Kepala sudah mengode.
Jari telunjuk untuk menunjuk,
Cincin kawin di jari manis,
Kulihat teman-teman sudah ngantuk,
Tenang saja, pidatonya sudah habis.
Ke pulau seberang membawa barang,
Subuh hari berangkat berlayar,
Kalo pidatoku kurang panjang,
Silakan undang lagi, tapi bayar.
PANTUN PENUTUP WEBINAR SEMINAR
Burung elang si burung buas,
Jinak-jinak burung merpati
Kalau kawan-kawan belum puas,
Besok bisa kita ulang lagi.
Tahanlah pondok dengan kayu,
Untuk tempat makan berdua,
Jangan pada bubar dahulu,
Mari kita berdo’a bersama.
Tebal bulu si beruang kutup,
Cairan es ia jadikan minum,
Sebelum acara kita tutup,
Kuucapkan Wassalamu’alaikum (baca salam)
Ternak-ternak si ikan teri,
Teri diternak dalam kolam,
Karena telah sampai di penghujung materi,
Kuakhiri dengan salam (baca salam)
Mahal harganya si batu bacan,
Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,
Salam penutup aku ucapkan,
Semoga semua dalam Lindungan-Nya (baca salam)
Gudang penyimpan si benih padi,
Padi dibawa ke tengah sawah,
Semoga kita bertemu lagi,
Salam penutup jadi pemisah (baca salam)
Motor matic tak pakai rantai,
Panaskan mesin di pagi hari,
Berpisah bukannya bercerai,
Semoga salam mempertemukan lagi (baca salam)
Berbaris shalat namanya syaf,
Magrib tiba matahari terbenam,
Bila ada salah kuharapkan maaf,
Akhir kata kuucapkan salam (baca salam)
Subuh hari mencari nafkah,
Pergi ke pasar dengan becak,
Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak (baca salam)
Burung elang si burung buas,
Jinak-jinak burung merpati
Kalau kawan-kawan belum puas,
Besok bisa kita ulang lagi.
Tahanlah pondok dengan kayu,
Untuk tempat makan berdua,
Jangan pada bubar dahulu,
Mari kita berdo’a bersama.
Tebal bulu si beruang kutup,
Cairan es ia jadikan minum,
Sebelum acara kita tutup,
Kuucapkan Wassalamu’alaikum (baca salam)
Ternak-ternak si ikan teri,
Teri diternak dalam kolam,
Karena telah sampai di penghujung materi,
Kuakhiri dengan salam (baca salam)
Mahal harganya si batu bacan,
Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,
Salam penutup aku ucapkan,
Semoga semua dalam Lindungan-Nya (baca salam)
Gudang penyimpan si benih padi,
Padi dibawa ke tengah sawah,
Semoga kita bertemu lagi,
Salam penutup jadi pemisah (baca salam)
Motor matic tak pakai rantai,
Panaskan mesin di pagi hari,
Berpisah bukannya bercerai,
Semoga salam mempertemukan lagi (baca salam)
Berbaris shalat namanya syaf,
Magrib tiba matahari terbenam,
Bila ada salah kuharapkan maaf,
Akhir kata kuucapkan salam (baca salam)
Subuh hari mencari nafkah,
Pergi ke pasar dengan becak,
Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak (baca salam)
1. Tidur nyenyak di atas ranjang
Air mengalir di kolam ikan
Acara saya memang panjang
Walau panjang tapi menyenangkan
2. Hari panas jalan membelah
Hutan rimba tempat si rusa
Maafkan sata kalau ada salah
Ya, namanya juga manusia
3. Untuk apa jadi bujang
Hidup sepi sendiri saja
Ingin hati ceramah panjang
Apa daya masih ada acara
4. Angin berembus berkelana
Hujan indah rintik-rintiknya
Tidak ada yang sempurna
Mohon saran kritiknya
5. Bunga mawar di pekarangan
Tumbuh cepat segera besar
Saya masih banyak kekurangan
Maklum, masih tahap belajar
6. Petik jeruk dapat lima
Cuci dulu supaya bersih
Acara yang dibawakan tidaklah lama
Cukup sekian terima kasih
7. Sungguh indah pulau Jawa
Singapura kotanya rapih
Semoga manfaat untuk semua
saya undur dan terima kasih
Bersambung....